Minggu, 01 Maret 2009

Perpustakaanku cuakep abiez






Apa cih perpus?

PELAYANAN PERPUSTAKAAN

Perpustakaan merupakan pintu gerbang pengetahuan, menyediakan kebutuhan dasar bagi pembelajaran sepanjang hayat, serta pengembangan kebebasan dan budaya, baik bagi individu maupun kelompok. Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar perlu diatur dengan suatu system agar dapat memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat penggunanya. Setiap orang mengharapkan pelayanan yang baik, demikian pula pemakai perpustakaan. Pelayanan dikatakan baik apabila dapat dilakukan dengan :

1.Cepat, artinya untuk memperoleh layanan, orang tidak perlu menunggu terlalu lama
2.Tepat waktu, artinya orang dapat memperoleh kebutuhannya tepat pada waktunya
3.Benar, artinya pelayanan membantu memperoleh sesuatu sesuai dengan yang dibutuhkan

Kecuali meminjamkan buku-buku, aktivitas perpustakaan yang teratur baik, mempunyai beraneka warna bahan-bahan pustaka tentang berbagai jenis subjek dan dikendalikan oleh pustakawan yang aktif, meluiputi hal-hal sebagai berikut :

1.Melayani kebutuhan-kebutuhan informasi
2.Menyediakan sumber-sumber informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pemakai
perpustakaan tentang berbagai jenis masalah

Pada umumnya perpustakaan memberikan beberapa jenis pelayanan, antara lain :

1. Layanan Sirkulasi (peminjaman koleksi dalam segala format baik cetak maupun
audio-visual)
2. Layanan rujukan/informasi/referensi
3. Fasilitas Internet
4. Menyediakan fasilitas untuk kebutuhan komunitas
5. Kegiatan pameran


2. PELAYANAN SIRKULASI

Pelayan Sirkulasi merupakan salah satu jasa perpustakaan yang pertama kali berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan. Aktivitas bagian sirkulasi menyangkut masalah citra perpustakaan. Baik tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana pelayanan sirkulasi diberikan kepada pemakai. Kegiatan sirkulasi antara lain : (1)Peminjaman; (2)Pengembalian; (3)Pemungutan denda; (4)Pendaftaran anggota dan (5) Pembuatan statistic.

1. Sistem pelayanan

Pelayanan di perp[ustakaan lazimnya menggunakan dua system yaitu :

Terbuka/Open access

Sistem terbuka membebaskan pengunjung ke tempat koleksi perpustakaan dijajarkan. Mereka dapat melakukan browsing, melihat-lihat buku, mengambil sendiri

* Keuntungan system terbuka
1. Pemakai dapat melakukan browsing (melihat-lihat koleksi sehingga
mendapatkan pengetahuan yang beragam)
2.Tenaga yang dibutuhkan tidak banyak
* Kelemahan system terbuka
1. Pemakai banyak yang salah mengembalikan koleksi pada tempat semula
sehingga koleksi tercampur aduk
2. Petugas setiap hari harus mengontrol rak-rak untuk mengetahui buku
yang salah letak
3. Kehilangan koleksi relative besar

Tertutup/Close accsess

Di dalam system tertutup pengunjung tidak diperkenankan masuk rak-rak buku untuk membaca ataupun mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Pengunjung hanya dapat membaca atau meminjam melalui petugas yang akan mengambilkan bahan pustaka untuk para pengunjung.

+ Kelebihan system tertutup
1. Koleksi akan tetap terjaga kerapiannya
2. Koleksi yang hilang dapat diminimalkan
+ Kelemahan system tertutup
1. Banyak waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan
2. Banyak waktu yang diperlukan untuk mengisi formulir dan menunggu bagi yang
mengembalikan bahan-bahan pustaka
3. Pemakai tidak dapat browsing

2. Sistem peminjaman

Peminjaman merupakan salah satu dari berbagai kegiatan pelayanan yang diberikan perpustakaan kepada pemakai. Didalam peminjaman perlu dilakukan pencatatn agar koleksi yang dipinjam mudah diidentifikasi, tempat koleksi mudah dikontrol, pemakai koleksai mudah diketahui dan batas waktu pewngembalian mudah diprediksi.

Sistem peminjaman koleksi tidak dapat lepas dari system pelayanan perpustakaan. Dua system pelayanan perpustakaan (terbuka dan tertutup) ada hubungannya dengan bagaimana cara perpustakaan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk meminjam koleksi. Didalam system pelayanan tertutup, petugas akan mengambil buku di rak dan pembaca mengisi sebuah slip atau formulir untuk menuliskan judul buku, pengarang dan nomor panggil buku yang dipinjam. Di dalam system pelayanman terbuka peminjaman dapat dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan kebutuhan yang ada di perpustakaan.


3. PELAYANAN REFERENSI

Pelayanan referensi adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan untuk menemukan informasi. Bantuan tersebut berupa jawaban pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi, baik yang ada di perpustakaan sendiri maupun perpustakaan lain, di dalam maupun di luar negeri.

Pelayanan referensi merupakan layanan langsung, karena ada komunikasi antara petugas dan penanya. Oleh karena itu, petugas referensi di tuntut memiliki kecakapan dan ketrampilan menganalisis pertanyaan , karena terkadang penyampaian pertanyaan tidak jelas, sedang petugas refernsi diharapkan mampu menjawab pertanyaan dengan cepat, tepat dan benar.

Agar pelayanan referensi dapat berjalan dengan baik, petugas referensi perlu memahami terlebih dahulu fungsi-fungsi referensi, antara lain :
1. Fungsi pengawasan; petugas referensi dapat mngawasi pengunjung, baik dalam hal kebutuhan informasi yang diperlukan maupun latar belakang social dan tingkat pendidikannyaagar dapat menajwab pertanyaan dengan tepat.
2. Funsi Informasi; petugas referensi dapat memberikan informasi kepada pengunjung, yaitu memberikan jawaban terhadap pertanyaan singkat maupun penelusuran informasi yang luas dan mendetail sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi ini yang terpenting dari pelayanan referensi.
3. Fungsi bimbingan; petugas referensi harus menyediakan waktu guna memberikan bimbingan kepada pengguna perpustakaan untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan.

Ada beberapa jenis tugas referensi yang harus dilakukan oleh petugas referensi, yakni :

1.Memberikan informasi umum, misalnya tempat letak rak buku
2.Memberikan informasi khusus, misalnya penggunaan dokumen dan konsultasi
3.Membantu penelusuran dokumen
4.Membantu penggunaan catalog
5.Menerima kunjungan perpustakaan
6.Menyelenggarakan pameran


4. MUTU LAYANAN PERPUSTAKAAN

Mutu layanan yang baik akan menarik banyak pembaca dan akan mendapat penghargaan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan, dapat diupayakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Pustakawan bersikap ramah dan berpenampilan menarik dalam memberikan pelayanan
2. Pustakawan menyediakan brosur tentang kegiatan yang ada di perpustakaan
3. Pustakawan mengadakan berbagai perlombaan di perpustakaan seperti bercerita, membuat
artikel.
4. Pustakawan mengadakan studi tour bersama di perpustakaan
5. Pustakawan mengundang tokoh masyarakat atau pakar untuk memberikan ceramah atau
menceritakan pengalamannya
6. Pustakawan membuat jadwal kegiatan dan peraturan yang baik
7. Pustakawan membuat berbagai kegiatan menarik lainnya yang sesuai dengan situasi dan kondisi.


5. KESIMPULAN

Perpustakaan adalah pelayanan. Berarti pelayanan adalah kesibukan.Banyak jenis layanan yang dapat diberikan oleh perpustakaan kepada pemakai antara lain : (1)Peminjaman koleksi; (2)Layanan rujukan/informasi/referensi; (3)Fasilitas internet; (4)Menyediakan fasilitas untuk kebutuhan komunitas dan (5)Kegiatan pameran dan lain-laian. Pelayanan-pelayanan yang diberikan perpustakaan tersebut bergantung pada jenis perpustakaan. Akan tetapi, pada prinsipnya layanan perpustakaan itu sama, yaitu memberikan bantuan kepada pembaca untuk memperoleh bahan pustaka (informasi) yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, kegiatan pelayanan merupakan cara mempertemukan pemakai (pembaca) dan informasi (koleksi) yang dicari. Read More… Read More… Read More…

Minggu, 11 Januari 2009

Geografi Palestina



Palestina terletak di bagian barat benua Asia yang membentang antara garis lintang meridian 15-34 dan 40-35 ke arah timur, dan antara garis lintang meridian 30-29 dan 15-33 ke arah utara.

Palestina membentuk bagian tenggara dari kesatuan geografis yang besar di belahan timur dunia Arab yang disebut dengan negeri Syam. Selain Palestina, negeri Syam terdiri dari Lebanon, Suriah dan Yordania. Pada awalnya negara-negara ini punya perbatasan yang kolektif di luar perbatasannya dengan Mesir.

Perbatasan Palestina dimulai dari Lebanon di Ras El-Nakoura di wilayah Laut Tengah (Laut Mediterania) dan dengan garis lurus mengarah ke timur sampai ke daerah di dekat kota kecil Lebanon yaitu kota Bent Jubayel, di mana garis pemisah antara kedua negara ini miring ke Utara dengan sudut yang hampir lurus. Pada titik ini, perbatasan berada mengitari mata air Sungai Yordan yang menjadi bagian dari Palestina dalam jalan kecil yang membatasinya dari wilayah Timur dengan wilayah Suriah dan danau Al Hola, Lout dan Tabariyya.



Perbatasan dengan Yordania dimulai di wilayah selatan danau Tabariyya pada pembuangan sungai Al Yarmouk. Terus sepanjang Sungai Yordan. Dari mata air Sungai Yordan, perbatasan ini ke arah Selatan membelah pertengahan Laut Mati secara geometrikal dan lembah Araba, hingga sampai pada daerah Aqaba.

Perbatasan dengan Mesir dapat digambarkan dengan garis yang hampir membentuk garis lurus yang membelah antara daerah semi-pulau Seena dan padang pasir Al Naqab. Perbatasan ini dimulai di Rafah di Laut Tengah hingga sampai ke daerah Taba di Teluk Aqaba.

Di bagian Barat, Palestina terletak di sebelah perairan lepas internasional dari Laut Tengah dengan jarak sekitar 250 km dari Ras El-Nakoura di belah selatan hingga Rafah di bagian selatan.

Karena lokasinya terletak di pertengahan negara-negara Arab, Palestina membentuk kombinasi geografis yang natural dan humanistik bagi medan terestrial yang luas yang memuat kehidupan orang-orang asli Badui di wilayah selatan dan gaya pendudukan yang sudah lama di bagian utara. Tanah Palestina punya keistimewaan dibanding dengan daerah lain karena merupakan bagian dari tempat diturunkannya semua agama samawi, tempat di mana peradaban kuno muncul, menjadi jembatan aktivitas komersial dan tempat penyusupan ekspedisi militer di sepanjang era bersejarah yang berbeda. Lokasi strategis yang dinikmati Palestina memungkinkannya untuk menjadi faktor penghubung antara berbagai benua bagi dunia kuno Asia, Afrika dan Eropa. Palestina juga menjadi tempat yang dijadikan pintu masuk bagi perjalanan ke negara-negara tetangga. Ia menjadi jembatan penghubung bagi manusia sejak dahulu kala, sebagaimana ia juga menikmati lokasi sentral (Pusat) yang memikat sebagian orang yang mau bermukim dan hidup dalam kemakmuran.
Read More… Read More… Read More…

Kewajiban Umat Islam Terhadap Palestina

Palestina Masalah Utama Umat Islam

Tidak ada tanah yang lebih bergolak selain Palestina. Sejarah Palestina adalah sejarah panjang peperangan. Palestina adalah pusat tiga agama dan peradaban besar: Islam, Kristen, dan Yahudi. Ketiganya saling mempertahankan eksistensinya atas tanah suci di sana. Inilah tempat bertemunya bangsa-bangsa di satu titik konflik dalam kurun waktu yang sangat panjang. Tapi satu hal yang pasti, Palestina bukanlah tanah kosong tanpa bangsa (the land without nation), bukan pula milik Zionis Israel, sebuah bangsa yang tidak memiliki tanah (the nation without land).

Bagi umat Islam Palestina adalah masalah utama karena Palestina merupakan tanah waqaf umat Islam. Di sana terdapat Al-Masjid Al-Aqsha, tempat para nabi dan rasul, tempat Isra’ Rasulullah saw., dan tempat yang sangat diberkahi.



Palestina dalam Perspektif Syari’ah

Palestina yang di dalamnya terdapat Al-Quds adalah tanah waqaf umat Islam, yang telah mereka warisi sejak lebih dari 6.000 tahun. Hal ini karena Ibrahim a.s. bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula Nashrani, tetapi seorang yang hanif dan muslim; dan beliau tidak musyrik pada Allah. [Ali Imran (3): 67].

Dari ayat tersebut sangat jelas disebutkan bahwa Palestina adalah warisan ideologis, bukan warisan genetis. Masuknya Musa ke tanah Palestina bukan karena nenek moyangnya orang Palestina, melainkan perintah keimanan dari Allah swt.

Musa berkata, “Hai kaumku, masuklah ke Tanah Suci (Palestina) yang telah ditentukan bagimu (selama kamu beriman). Dan janganlah kalian lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kalian akan menjadi orang-orang yang merugi.” [Al-Maidah (5): 21].

[Al-Maidah (5): 21].

Dari sudut pandang ideologis, bangsa mana pun berhak atas pengelolaan Palestina selama memiliki akar ideologi yang sama dengan ideologi yang diimani Musa juga nenek moyangnya Ibrahim.

“Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan anak cucunya; dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa, serta apa-apa yang diberikan kepada nabi-nabi dan Tuhannya.” [Al-Baqarah (2): 136].

[Al-Baqarah (2): 136].

Karena itu, Zionis Israel Yahudi tidak memiliki hak waris atas tanah Palestina, baik dari Ibrahim, Musa, atau Ya’kub (Israel) yang merupakan nenek moyang mereka. Sebab, Palestina adalah warisan keimanan; dan Zionis Israel Yahudi saat ini berada dalam ruang keimanan yang berbeda, bahkan bertentangan dengan pendahulu mereka.

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub. “Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk Islam.” [Al-Baqarah (2): 132].

[Al-Baqarah (2): 132].

Bahkan, lebih tegas lagi pernyataan putusnya hubungan (bara’ah) dengan orang-orang yang tidak satu jalan keimanan dinyatakan oleh Musa ketika terjadi pembangkangan dari bangsa Israel.

“Berkata Musa, ‘Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara aku dan orang-orang yang fasik itu’.” [Al-Maidah (5): 25].

[Al-Maidah (5): 25].

Dari sudut pandang keimanan, Palestina adalah warisan Islam. Bukan warisan tiga agama dan peradaban; Islam, Kristen, serta Yahudi yang sering disebutkan mempunyai akar yang sama, yaitu agama Ibrahim. Sebab, Ibrahim hanya memiliki satu agama, agama Islam.

“Ataukah kalian, (orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah, apakah kalian yang lebih mengetahui atau Allah?” [Al-Baqarah (2): 140].

[Al-Baqarah (2): 140].

“Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula Nashrani, tetapi seorang yang hanif dan muslim dan dia tidak musyrik pada Allah.” [Ali Imran (3): 67].

[Ali Imran (3): 67].

Palestina dalam Perspektif Sejarah

Dilihat dari sudut pandang sejarah, Zionis Israel Yahudi tidak memiliki akar sejarah sebagai penduduk asli Palestina. Kedatangan mereka ke tanah Palestina pada permulaan akhir periode sebelum lahirnya Isa bin Maryam sampai permulaan masehi bukanlah sebagai pemilik, tetapi sebagai imigran dari Mesir. Begitu juga kedatangan mereka ke tanah Palestina saat ini yang berujung pada kolonialisasi. Sebelum masuknya bangsa Israel, Palestina telah dihuni oleh bangsa Kanaan yang merupakan nenek moyang bangsa Arab Palestina saat ini. Ini disebutkan dalam Kitab Bilangan XIII ayat 17-18, “Maka Musa menyuruh mereka mengintai tanah Kanaan… dan mengamat-amati keadaaan negeri itu; apakah bangsa yang mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau banyak.”

Pernyataan serupa juga diceritakan dalam Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an menyebutkan bahwa bangsa Israel itu tidak layak atas tanah Palestina karena perilaku mereka sendiri.

Musa berkata, “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan bagimu (selama kamu beriman). Dan janganlah kalian lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kalian akan menjadi orang-orang yang merugi”. Mereka berkata, “Hai Musa, sesungguhnya di dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa (bangsa kanaan). Sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar. Jika mereka keluar, pasti kami akan memasukinya.” Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut kepada Allah yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya, “Serbulah mereka melalui pintu gerbang kota ini. Maka bila kalian memasukinya, niscaya kalian akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakkal jika kalian benar-benar beriman.” Mereka berkata, “Hai Musa, sekali-kali kami tidak akan memasukinya selamanya selagi mereka ada di dalamnya. Karena itu, pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya akan duduk menanti di sini saja.” Berkata Musa, “Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara aku dan orang-orang yang fasik itu.” Allah berfirman (jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun. Lalu, selama itu mereka berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu, maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang fasik itu. [Al-Maidah (5): 21-26].

[Al-Maidah (5): 21-26].

Dalam sejarah Palestina, negeri itu pernah jatuh ke tangan Bangsa Israel pada permulaan Masehi. Pertempuran mereka dengan penduduk asli Palestina tercatat dalam kitab Samuel I, bab 13 dan 14 yang mengisahkan strategi Saul dan Yonatan yang menyerbu Michmas. “…Orang Filistin berkemah di Micmash… dan di antara pelintasan bukit-bukit yang dicoba Yonatan menyeberanginya ke arah pasukan pengawal Filistin… dan kekalahan yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa senjatanya, besarnya kira-kira dua puluh orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari pembajakan ladang.”

Namun, pada tahun 70 M, kekuasan bangsa Israel itu runtuh seiring kematian Herodes dan masuknya kekuatan Romawi menguasai seluruh Palestina. Sejak itu bangsa Israel menjadi bangsa yang tidak memiliki tanah air dan tersebar di berbagai negara sampai mereka melakukan kolonialisasi kembali atas Palestina pada tahun 1967 M. (Richard Deason. Dinas Rahasia Israel, Jakarta, Yayasan Widya Pustaka: 1986, hal 3-4). Sementara itu, tanah Palestina menjadi tanah wakaf umat Islam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab pada abad 7 M setelah Romawi ditaklukkan tentara Islam.

Dalam hukum internasional dinyatakan bahwa yang berdaulat atas suatu wilayah adalah mereka yang pertama kali mendiami wilayah tersebut dan menunjukkan bukti eksistensi mereka atas wilayah tersebut berupa aktivitas dan bukti-bukti fisik yang menunjukkan kedaulatan mereka atas wilayah tersebut. Karena itu, bangsa Kanaan yang merupakan nenek moyang Arab Palestina saat ini adalah pemilik sah tanah Palestina.

Keistimewaan Palestina (Al Quds) di Mata Umat Islam

Umat Islam memandang Palestina sesuai dengan pandangan ajaran Islam dan sejarahnya yang sangat panjang. Palestina adalah bumi para nabi dimana mereka mengajarkan risalah tauhid kepada umatnya. Tidak ada sejengkal tanah di Palestina, kecuali di sana ada nabi yang shalat menyembah pada Allah dan menyampaikan ajarannya kepada umat. Dari mulai Nabi Ibrahim a.s. dan keturunannya Nabi Ishak a.s., Ya’qub a.s., Yusuf a.s. dan saudara-saudaranya. Kemudian Nabi Daud a.s. dan Sulaiman a.s. Seterusnya, Nabi Musa a.s., Harun a.s., Zakariya a.s., Yahya a.s., dan Isa a.s.

Palestina –di mana masjidil Aqsha ada di sana– merupakan kiblat pertama umat Islam. Ini adalah penghormatan Islam pada Palestina yang memiliki sejarah panjang tempat para nabi dan tempat turunnya wahyu. Rasulullah saw. dan sahabatnya pernah shalat menghadap Al-Masjid Al-Aqsha selama sekitar 16 bulan. Kemudian Allah swt. mengubah kiblat umat Islam ke Masjidil Haram. Dan perubahan itu diabadikan Al-Qur’an. Perpindahan kiblat ini sendiri memiliki banyak hikmah yang banyak dirasakan umat Islam sampai sekarang.

Allah memuliakan Palestina dengan Al-Masjid Al-Aqsha. Masjid ini disamping kiblat pertama umat Islam, juga masjid kedua yang dimuliakan Allah swt. dan tanah suci ketiga setelah Makkah dan Madinah. Rasulullah saw. bersabda, “Kalian tidak boleh mempersiapkan untuk melakukan perjalanan ziarah, kecuali pada tiga masjid; Al-Masjid Al-Haram, Masjid Rasul saw. dan Al-Masjid Al-Aqsa.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Di Masjid Al-Aqsha ini pula Rasulullah saw. melakukan isra’ dan di sini beliau memimpin shalat bagi para nabi dan rasul –suatu simbol bahwa Rasulullah saw. adalah pemimpin mereka. Kemudian dari Masjid Al-Aqsha, Rasulullah saw. melanjutkan perjalanannya menuju Sidratil Muntaha untuk menerina kewajiban yang paling agung, yaitu shalat lima waktu.

Disamping tempat ini disucikan oleh Allah swt., tempat ini juga tempat yang diberkahi oleh Allah swt. Keberkahan dari nilai-nilai spiritual karena para nabi menyampaikan risalah di tempat ini, dan keberkahan materi karena kekayaan alam, kesuburan, dan letaknya yang sangat strategis serta alamnya yang indah. “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjid Al-Haram menuju Al-Masjid Al-Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya.” [Al-Israa (17): 1].

Demikianlah keistimewaan Al-Masjid Al-Aqsa, Baitul Maqdis, Al-Quds di Palestina ini. Maka sudah merupakan kewajiban seluruh umat Islam, bahkan seluruh manusia untuk menjaga dan menyelamatkannya dari berbagai macam penjajahan bangsa-bangsa yang terkutuk, utamanya bangsa Yahudi.

Kewajiban Umat Islam terhadap Palestina

1. Memahami Kondisi dan Problematika Palestina
Kewajiban pertama yang paling fundamental bagi seorang muslim adalah memahami akar masalah Palestina (Al-Quds) bahwa masalah Palestina adalah masalah umat Islam. Perebutan kekuasaan yang terjadi di tanah suci itu bukan perebutan antara dua bangsa, Arab dan Israel. Tetapi, perang agama antara Islam dan Yahudi.“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” [Al-Maidah (5): 82].Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” [Al-Maidah (5): 82].Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia; kecuali pohon gorqhod karena ia adalah pohon yahudi.” (HR Muslim).

(HR Muslim).

Masalah Palestina bukan hanya masalah bangsa Palestina dan bangsa Arab saja. Tetapi masalah seluruh umat Islam, bahkan masalah kemanusiaan secara keseluruhan. Atas dasar pandangan akidah inilah seluruh umat Islam wajib memahami kondisi dan permasalahan Palestina.

2. Mensosialisasikan Kondisi dan Problematika Palestina kepada yang lain.
Setelah memahami permasalahan dan kondisi Palestina, maka mereka harus mensosialisasikan pemahaman ini kepada seluruh umat Islam. Masih banyak umat Islam yang belum memahami kondisi dan permasalahan Palestina. Hal ini terjadi karena banyak sebab, di antaranya faktor lemahnya keimanan dan problematika yang dihadapi oleh umat Islam itu sendiri di seluruh dunia.Oleh karena itu setiap individu yang mengaku muslim harus memahamkan pada umat Islam yang lain di seluruh dunia bahwa masalah Palestina adalah masalah utama umat, dan masa depan umat akan sangat terkait dengan perjuangannya terhadap Palestina. Bahwa di Palestina ada Al-Masjid Al-Aqsa kiblat pertama umat Islam yang sedang terancam. Bahwa Rasulullah saw. memimpin shalat berjama’ah yang diikuti oleh para nabi dan rasul pada peristiwa Isra’ yang merupakan pewarisan tanah Palestina pada umat Islam. Bahwa Umar bin Khattab r.a. menerima penyerahan kunci langsung Kota Palestina (Al-Quds).
3. Jihad dengan Harta
Kewajiban selanjutnya bagi umat Islam adalah berjihad dengan harta mereka. Umat Islam harus menyisihkan sebagian rezekinya minimal 1% untuk perjuangan Palestina. Karena jihad di Palestina sangat membutuhkan harta. Dan di sana juga banyak janda, anak yatim, anak sekolah, mahasiswa, orang yang kehilangan rumah dan pencaharian akibat konflik dan perang yang belum diketahui akhirnya. Semua itu sangat membutuhkan uluran tangan umat Islam lainnya yang mampu.
4. Jihad dengan Jiwa
Terdapat perbedaan mendasar dalam sifat perang di Palestina. Bila perang di Palestina dinyatakan sebagai perang antara dua bangsa atau dua negara, maka tidak boleh ada keterlibatan pihak lain di luar dua pihak yang bertikai tanpa ada permintaan untuk terlibat dari salah satu pihak yang berperang. Keterlibatan tanpa ada permintaan untuk terlibat berarti pelanggaran kedaulatan sebuah negara yang bertentangan dengan hukum internasional. Kenyataan yang terjadi adalah bahwa perang di Palestina adalah perang agama antara Islam dan Yahudi yang mengundang keterlibatan semua umat Islam dan kaum Yahudi di seluruh dunia, di setiap bangsa dan negara mana pun. Maka, hukum perang di Palestina adalah jihad fii sabiilillah yang diwajibkan atas setiap umat Islam di seluruh dunia sesuai dengan kondisi mereka di setiap tempat.“Diwajibkan atas kalian berperang sedangkan kalian membencinya. Barangkali kalian membenci sesuatu, tetapi itu baik bagi kalian. Dan barangkali kalian menyukai sesuatu sedangkan itu buruk bagi kalian. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian tidak ketahui.” [Al-Baqarah (2): 216][Al-Baqarah (2): 216]

“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.” [At-Taubah (9): 44]

[At-Taubah (9): 44]

Palestina adalah tanah waqaf umat Islam yang harus dipertahankan sampai kapan pun. Pembelaan kita terhadap Palestina bukan karena mereka orang-orang Arab, melainkan karena mereka adalah muslim dan karena Palestina adalah salah satu dari tiga tempat suci umat Islam yang dimuliakan Allah. Karena itu, permasalahan Palestina harus dijadikan konsentrasi utama umat Islam.

5. Doa
Dan kewajiban yang paling minimal yang harus terus dilakukan oleh setiap umat Islam adalah berdoa. Doa orang beriman kepada saudaranya tanpa sepengetahuan mereka adalah maqbul
Read More… Read More… Read More…

perkembangan agama budha di Cina

Setelah Sang Buddha Gotama (Sakyamuni) moksya,
Agama Buddha berkembang lewat 2 jalur

1. Jalur utara (silk road)
India --> Afganistan --> Asia Tengah --> Cina --> Korea --> Jepang

2. Jalur Selatan
India --> Burma --> Muangthai, Vietnam, Laos, Indonesia

Jalur utara banyakan dari mazhab Mahayana
karena mazhab Hinayana (Theravada) kurang dapat
di terima karena hidup dengan empat musim dengan
tuntutan vinaya(aturan) yang ketat dan harus meninggalkan
kehidupan duniawi berat karena masyarakat akan
kehilangan banyak tenaga produktif.



Meski demikian awal perkembangannya banyak menemui
kesulitan, penyebabnya antara lain anjuran untuk menjadi
Bhiksu bertentangan dengan anak laki2 harus
bertanggung jawab dan berbakti pada oragn tua dan leluhur.

tapi fleksibilitas mazhab Mahayana terhadap tradisi dan budaya
tanpa menghilangkan inti ajaran Buddha membuat
masyarakat Cina secara luas dapat menerimanya.

Sementara itu aliran-aliran baru dari India terus masuk ke Cina.
dan berpengaruh besar terhadap Ajaran Buddha Sakyamuni.
Kedudukan sentral Buddha Sakyamuni tergantikan dengan
Buddha-Buddha lain yang dibabarkan oleh Sakyamuni
sebelumnya yaitu : Buddha Amitabha dan Buddha Mahavairocana.
Padahal keberadaan Buddha2 tersebut sebenarnya
dibabarkan untuk mematahkan pandangan "hanya satu Buddha"

Akibat kekeliruan ini, Agama Buddha di Cina bercampur-aduk
dengan ajaran di luar Buddha sehingga menemui keruntuhannya.
Dengan demikian Agama Buddha berangsur-angsur
mengalami sinkretisme dengan filsafat tradisional Cina
yaitu Konfucianisme dan Taoisme.
Read More… Read More… Read More…

Sabtu, 10 Januari 2009

Help Palestine [hidayahnet] Goresannya Lebih Tajam dari Jarum Hospital

muhammad haleem
Tue, 13 Mar 2007 15:49:42 -0800
9/3/2007 5:49:17 PM

Goresan Penanya Lebih Tajam dari Jarum Prakteknya

Mengenang 4 Tahun Syahidnya Ahli Radiografi Hamas, Dr. Ibrahim al Muqadima
(Gugur 8 Maret 2003)
Infopalestina: Dia adalah seorang intelektual dan pemikir gerakan Islam di
Palestina, tubuhnya tak pernah bersih dari debu-debu perjuangan, memiliki
analisa dan pandangan cemerlang, tulisan-tulisanya tajam, lebih tajam dari
jarum suntik yang dia pakai praktek saban hari, memiliki tekad yang tak pernah
lentur, semangat juangnya melegenda, seorang demawan yang tak pandang bulu.
Beliau adalah seorang aktifis perjuangan yang tak pernah memikirkan akan
dirinya barang sehari saja. Seluruh obsesinya adalah untuk dakwah dan demi
membebaskan tanah suci Palestina dari kebiadaban dan jarahan tangan-tangan
kotor imperialis zionis Israel.


Kesyahidannya telah memaksa orang-orang yang belum mengenalnya untuk ingin
tahu lebih jauh tentang sosoknya. Terutama bagi sebagian besar mereka yang
belum pernah mendengar namanya, juga tentang dirinya. Karena beliau adalah
sosok misterius yang justru di takuti oleh cecunguk-cecunguk dan para penjagal
Israel. Dia selalu merahasiakan jati dirinya dalam kerumunan massa; jika hadir
tidak dikenal dan jika tidak ada tak kan ada yang merasa kehilangan. Beliau
selalu menjauhkan diri dari publikasi media, foto-fotonya tak banyak dijumpai
dalam berita. Namun kerja jihadnya, yang dilakukan secara diam-diam dan justru
menggetarkan lawan, ternyata telah menghantarkan suatu hal yang memang telah
lama dirindukan; gugur sebagai syuhada'. Dia adalah seorang mujahid
yangberjuang penuh keikhlasan dan kepuasan, hanya mengharap keridhaan dari sisi
Rabbnya. "Wahai jiwa yang tenang,kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas
lagi diridhoi-Nya.Maka masuklah ke dalam jama'ah
hamba-hamba-Ku,dan masuklah ke dalam surga-Ku."
Dia adalah Ibrahim Ahmad al Muqadima. Keluarganya terusir dari kota Yabha
bersama ribuan warga Palestina lainnya pada tahun 1948, disebabkan oleh aksi
kaum teroris Israel yang berhasil membantai orang-orang Palestina di
tengah-tengah kebisuan masyarakat dunia dan PBB. Ibrahim Muqadima, atau yang
juga dikenal dengan sebuatan Abu Ahmad, lahir pada tahun 1950 di wilayah Beit
Darras. Kemudian demi mempertahankan hidup, dia pindah ke Kamp Pengungsi el
Bureij di tengah Jalur Gaza. Berkeluarga dengan tujuh anak. Selama intifadhah
al Aqsha berlangsung dia berpindah ke kota Gaza karena pasukan penjajah Israel
mengisolasi jalur perhubungan Jalur Gaza.
Ibrahim kecil tinggal di Kamp Pengungsi Jabaleya, menyelesaikan pendidikan
mulai sekolah dasar hingga menegah atas (SMU) di sekolah-sekolah yang berada di
bawah bimbingan UNRWA (lembaga bantuan PBB di Palestina). Usai SMU, Ibrahim
melanjutkan studinya ke fakultas kedokteran gigi di sebuah universitas di Mesir
hingga selesai dan menjadi dokter gigi.
Semasa mudanya, Muqadima bergabung dalam barisan Ikhwanul Muslimin. Usai
menyelesaikan studinya, kembali ke Jalur Gaza dan menjadi salah seorang
pemimpin gerakan Hamas. Muqadima termasuk orang yang dekat dengan Syaikh Ahmad
Yasin, pendiri dan tokoh spiritual Hamas.
Muqadima membentuk barisan inti pertama sel militer Ikhwanul Muslimin di
Jalur Gaza bersama sejumlah pemimpin Ikhwan serta memberikan pasokan senjata
kepada para pejuang Palestina. Pada tahun 1983, Muqadima ditangkap untuk
pertama kali atas tuduhan kepemilikan senjata serta menyebarkan dan
mengembangkan sel militer Ikhwan di Jalur Gaza. Atas dakwaan tersebut, Muqadima
divonis 8 tahun kurungan yang dijalaninya di penjara-penjara penjajah Iarael.
Aktivitas sehari-hari Muqadima sebagai dokter gigi di Rumah Sakit Asy Syifa'
di Gaza. Kemudian mendapatkan pelatihan dalam bidang radiografi (pe-rontgen-an)
dan menjadi spesialis dalam bidang tersebut. Setelah dikurung dan
penjara-penjara pemerintah otoritas palestina, Muqadima melepaskan jabatannya
di departeman kesehatan Palestina kemudian bekerja sebagai dokter gigi di
Universitas Islam Gaza.
Selama menjalani hukuman di penjara pemerintah otoritas Palestina, Muqadima
mengalami berbagai penyiksaan sangat berat. Berat badannya turun hingga
separohnya akibat tindak kebiadaban para penyidik pemerintah otoritas Palestina
pada tahun 1996.
Muqadima adalah termasuk tokoh yang paling menentang perjanjian Oslo. Dia
melihat, apapun namanya perjanjian damai dengan penjajah Israel akan berakhir
dengan pembunuhan seluruh warga Palestina serta meleyapkan issu persoalan
mereka. Dia melihat bahwa perlawanan (muqawamah) adalah jalan satu-satunya
untuk meraih kemerdekaan dan mendapatkan kembali Negara Palestina, meskipun hal
itu harus berakhir dengan dengan gugurnya separoh rakyat Palestina.
Dr. Muqadima, adalah sosok pejuang yang memiliki akal dan pemikiran yang
cemerlang, memiliki pandangan-pandangan yang strategis. Beliau di tahan pihak
pemerintah otoritas Palestina atas tuduhan pendirian sel militer rahasia
Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Gaza. Karenanya dia mendapatkan penyiksaan
yang luar biasa. Mendekam dalam penjara pemerintah otoritas selama 3 tahun
setelah kemudian dilepaskan. Pihak dinas keamanan Palestina sendiri telah
berkali-kali menangkap dan menahan Muqadima.
Belakangan, Muqadima mencurahkan aktivitasnya dalam bidang dakwah dan
pemikiran bagi Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Di sini, Muqadima memberikan
materi-materi keagamaan, politik dan pergerakan terutama di kalangan pemuda
Hamas dan lebih sepesifik lagi adalah di kalangan akademik (kampus), di
lingkungan yang terakhir ini beliau memiliki jam terbang sangat padat.
Selama berada dalam penjara, dari tangannya telah lahir sejumlah karya buku
dan kajian dalam bidang keamanan. Di antaranya, ma'alim fit thariq ila tahrir
filistin (rambu-rambu jalan menuju pembebasan Palestina), juga berbagai kajian
seputar kondisi kependudukan di Palestina yang diterbitkan beberapa bulan
sebelum kesyahidan beliau dengan judul "ash shira' as sukani fi filistin"
(konflik kependudukan di Palestina) serta berbagai kajian dalam bidang keamanan.
Dalam jajaran pimpinan Hamas, Ibrahim Muqadima termasuk sosok yang paling
berhati-hati terhadap segala kemungkinan yang terjadi menyangkut masalah
kemanan, sangat jarang tampil dalam media massa. Dalam berbagai aksi yang
dilancarkan, untuk mengelabui Muqadima menggunakan beragam cara penyamaran
dengan berganti-ganti baju dan mobil yang dia pakai. Juga bergnti-ganti jalan
yang dia lewati, sampai-sampai dalam satu kali perjalanan dia bisa dipastikan
lebih dari sekali berganti mobil.
Pada hari Sabtu pagi 8 Maret 2003, militer Israel melancarkan operasi
pembunuhan terhadap Muqadima bersama tiga anak buahnya. Hal itu terjadi setelah
dua pesawat Apache Israel buatan Amerika melancarkan serangan terhadap mobil
yang di kendarai Muqadima bersama anak buahnya dengan menggunakan rudal
udara-darat yang berakhir dengan gugurnya tokoh intelektual Palestina, ini
bersama tiga anak buahnya ditambah seorang bocah yang sedang lewat dekat lokasi
serangan.
Berikut sedikit cuplikan goresan pena Muqadima di bagian akhir dalam bukunya
"ma'alim fiit thariq ilaa tahriri filistin":
"Inilah rambu-rambu yang aku persembahkan di hadapan para pemuda muslim di
Palestina dan luar Palestina. Rambau-rambu ini aku tujukan secara spesifik
kepada para pemuda muslim karena pada dirinyalah terpusat segala harapan untuk
memahami lebih jauh persoalan (Palestina) ini, untuk kemudian bertolak
dengannya di dalam jalan yang benar (at thariq ash shahih).
Ma'alim ini sudah semestinya tidak hilang dari otak kaum muslimin di dalam
jalam mereka menuju pembebasan Palestina (tahriru filistin), yang tidak akan
melalikan mereka segala pancaroba realita dan keculasan serta pengkhianan
musus-musuhnya.
Realita kita saat ini sungguh sangat memprihatinkan bila dibandingkan dengan
kekuatan musuh-musuh kita, serta berbagai persekongkolan yang mereka lancarkan
kepada kita selam ini. Realita yang menunjukan bahwa kaum muslimin layak untuk
ditumpahkan (darahnya), sementara musuh-musuh mereka bahu membahu dalam
kelaliman. Namun saya memiliki harapan di sisi Allah, Dia-lah yang memiliki
kendali agama-Nya, akan menolong tentara-tentaranya dan menghinakan kebatilan
dan para pendukungnya. Kabar gembira dari ayat-ayat al Quran dan hadits-hadits
Rasulullah semakin menambah keyakinan harapan ini menghunjam kokoh seakan aku
melihatnya di depan pelupuk mata.
Dan aku memiliki harapan pada pemuda gerakan Islam, untuk bangkit dan
menyibak selimut tidur dan debu kemalasan, terus berkarya siang dan malam untuk
berjihad fii sabilillah, mengorbankan segala apa yang dimiliki baik berupa
potensi dan jiwanya, harta dan waktunya. Kemudian mencurahkan segalanya penuh
keikhlasan demi mengharap keridhaan Allah swt. Selanutnya membulatkan tekadnya
di jalan Islam dan bersatu-padu di jalan Islam untuk membebaskan Palestina dan
seluruh bumi dari tangan-tangan kotor para thaghut.
"Dan orang-orang yang berjihad (di jalan) kami, sungguh kami akan menunjukan
kepada jalan kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat
ihsan (muhsinin)."
"Wahai orang-orang yang beriman, sekiranya kalian bertaqwa kepada Allah
(pasti) Dia jadikan buat kalian furqa (pembeda), menghapus dosa-dosa dan
mengampuni kalian. Dan Allah Pemilik keutamaan Yang Agung."
Selamat berkarya wahai pemuda Islam, perjuangan ini berat butuh kesungguhan
bukan gurauan. Sungguh, aku melihat isyarat kabar gembira kemenangan, bi
idznillah, di wajah-wajah kalian yang bercahaya dan dalam hati kalian yang
bersih. "In yanshurkumullahu falaa ghaliba lakum: Jika Allah menolong kalian,
tak seorangpun mampu mengalahkan kalian."
Kelahiran Sang Pemimpin
Dr. Ibrahim Ahmad al-Muqadima (Abu Ahmad) lahir pada tahun 1950 di kamp
pengungsi Palestina Jabaliya. Beliau kemudian tinggal di kamp pengungsi
Palestina al-Buraij di Jalur Gaza. Sementara, keluarganya yang hijrah dari
Palestina pada tahun 1948 kembali ke daerah Bait Daris. Beliau menikah dan
memiliki tujuh orang anak. Setelah itu, beliau menetap di kota Gaza.
Al-Muqadima tinggal di kamp Jabaliya dan belajar di beberapa sekolah yang
dikelola oleh lembaga bantuan internasional. Beliau termasuk siswa yang cerdas.
Setelah mendapat ijazah SMU, beliau meneruskan pendidikan di Fakultas
Kedokteran Gigi di salah satu universitas di Mesir dan lulus sebagai dokter
gigi.
Al-Muqadima bergabung dengan gerakan Ikhwanul Muslimin sejak masih muda.
Setelah menyelesaikan studinya di universitas, beliau kembali ke Jalur Gaza dan
bergabung dengan para pemimpin gerakan Ikhwan. Beliau termasuk orang dekat
Syaikh Ahmad Yasin.
Al-Muqadima membentuk cikal bakal organ militer khusus bagi Ikhwanul Muslimin
di Jalur Gaza. Bersama sejumlah pemimpin Palestina, beliau memperkuat para
pejuang dengan senjata. Pada tahun 1983, beliau ditahan untuk pertama kalinya
karena dituduh mendapat senjata dan mendirikan organ militer Ikhwanul Muslimin
di Jalur Gaza. Akhirnya, beliau divonis 8 tahun penjara.
Dr. Ibrahim al-Muqadima bekerja sebagai dokter gigi di rumah sakit asy-Syifa
di Gaza. Kemudian beliau mengikuti pelatihan sinar rontgen sampai menjadi
spesialis sinar rontgen. Setelah keluar dari penjara pemerintah Palestina,
beliau berhenti dari pekerjaannya di Departemen Kesehatan Palestina kemudian
bekerja sebagai dokter gigi di Universitas Islam di Gaza.
Al-Muqadima termasuk orang yang paling menentang perjanjian Oslo. Beliau
berpendapat bahwa perjanjian apapun dengan Zionis pada akhirnya akan
menyebabkan terbunuhnya semua orang Palestina serta tidak akan menyelesaikan
permasalahan mereka. Beliau juga berpendapat bahwa satu-satunya jalan untuk
mendapatkan kemerdekaan negara Palestina adalah dengan perlawanan, meskipun hal
tersebut akan menyebabkan syahidnya sebagian penduduk Palestina
Dr. al-Muqadima pada akhir hayatnya sibuk dalam bidang dakwah dan pemikiran
gerakan Hamas. Beliau memberikan pelajaran agama, politik, dan pergerakan
kepada para pemuda gerakan Hamas, khususnya para mahasiswa. Dalam hal ini
beliau memiliki peran besar.
Dr. al-Muqadima telah menyusun sejumlah buku dan makalah tentang persoalan
keamanan, baik ketika di dalam penjara maupun ketika di luar penjara. Di
antaranya adalah Rambu-rambu Menuju Kemerdekaan Palestina. Beberapa bulan
sebelum syahid, studi beliau tentang kondisi penduduk di Palestina dengan judul
Pergulatan Penduduk Palestina, diterbitkan. Di samping itu, beliau memiliki
banyak studi dalam bidang keamanan.
Sosok Tegar dalam Situasi Sulit
Dr. Ibrahim al-Muqadima adalah sosok yang tegar dalam situasi-situasi sulit,
serta sangat teguh dan sabar. Beliau menghabiskan masa hidupnya untuk
kepentingan Palestina. Beliau termasuk salah satu pendiri organ militer Hamas
di Jalur Gaza serta termasuk panglima operasi militer sebelum terjun ke dunia
politik dan dakwah. Beliau selalu mengingatkan orang-orang yang berada di
sekitarnya bahwa hak-hak harus diambil, tidak boleh diberikan. Serta tekad
kuatlah yang pasti menang.
Beliau sosok yang hidup di sebuah masa di mana aktivitas tidak ada, sikap
jantan demikian langka, niat sudah lenyap, dan semua manusia tunduk dan
menyerah. Beliau percaya bahwa puncak kemenangan akan terwujud dengan
pengorbanan dan kucuran darah. Akhirnya beliau mengukir di atas hamparan bumi
dengan kucuran darahnya agar jihad terus berkobar dan perlawanan terus
berjalan. Beliau telah menanam semangat jihad suci dan pondasi kemuliaan yang
tidak akan runtuh ke dalam diri para pemuda. Beliau sadar bahwa kebenaran harus
dilindungi dengan kekuatan.
Mencapai Puncak
Sang pemimpin dan salah seorang pembesar Hamas di jalur Gaza itu, Dr. Ibrahim
al-Muqadima, naik menuju surga illiyyin setelah kekuatan Penjajah Israel
membunuhnya beserta tiga orang rekannya. Pada saat itu, empat helikopter Apache
milik Israel meledakan sebuah mobil yang sedang dikendarai al-Muqadima dan tiga
orang rekannya di sebuah jalan Palestina di daerah Rimal di tengah Jalur Gaza.
Para saksi mata menyatakan bahwa empat buah helikopter Apache milik Israel
menembakan rudal sebanyak enam kali di jalan raya Palestina, di daerah Rimal
sebelah utara, di kota Jalur Gaza. Hal itu menyebabkan setidaknya empat warga
Palestina menjadi korban. Tubuh mereka menjadi jasad tak bernyawa.
Ledakan itu juga membuat mobil tersebut menjadi potongan besi yang hangus.
Bom tersebut juga melukai beberapa pejalan kaki, menghancurkan beberapa mobil,
dan memecahkan puluhan jendela rumah.
Sumber-sumber Palestina menyatakan bahwa mereka yang menjadi syuhada adalah
Ibrahim al-Muqadima (53 tahun) yang merupakan dokter gigi, pemimpin dan pendiri
gerakan Hamas, serta pemimpin organ militer Hamas tahun 1996. Beliau pernah
ditahan Israel selama lebih dari sepuluh tahun. Juga pernah ditahan di
penjara-penjara Palestina dan pernah mengalami berbagai siksaan berat.
Di antara syuhada lainnya adalah Abdurahman Zuhair al-Amudi (27 tahun),
Khalid Jum’ah (29 tahun), dan Ala’ Syukri (24 tahun). Mereka semua adalah rekan
Dr. Ibrahim al-Muqadima.

Kesaksian Teman Sekaligus Saudara Ipar (Abu Bilal)
Tidak berlebihan apabila orang pernah hidup dan dekat dengan Abu Ahmad
(Ibrahim al Muqadima) menggambarkannya sebagai sosok sahabat (nabi) yang hidup
pada masa kini. Ia adalah orang yang memiliki cita-cita tinggi, teguh terhadap
kebenaran, tidak takut kepada celaan orang lain selama berada di jalan Allah,
sederhana, zuhud, meremehkan kehidupan dunia, sabar, teguh, berakhlak mulia,
dan lembut. Semua sifat ini dapat Anda temukan pada diri Abu Ahmad. Dalam
dirinya telah terkumpul sifat-sifat istimewa. Abu Ahmad adalah seorang
petualang dengan seluruh makna yang terkandung di dalamnya.
Di sini saya hanya akan menyentuh tentang aspek kemanusiaan dari kehidupan
laki-laki ini. Manusia besar ini tidak mengenal rasa hasud, bahkan kepada orang
yang menyakitinya. Ia menerima kejahatan dari kerabatnya, tetapi dia tidak mau
mendoakan kejelekan bagi mereka.
Abu Ahmad menasehati para pemuda Islam agar berdakwah dengan hikmah, sesuai
dengan sabda Rasulullah saw. “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada umatku;
karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” Karena itu, lisannya bersih dan
suci. Dia tidak pernah menggunakan kata-kata yang melukai, bahkan kepada
musuhnya sekalipun. Adapun baktinya terhadap ibunya, maka anda jarang
mendapatkan orang yang menjaga baktinya kepada ibunya dengan baik seperti
beliau. Ia tunduk dan patuh kepada perintah ibunya. Semua yang kelihatan
disenangi ibunya baik makanan maupun minuman diberikannya. Berbuat ramah dan
halus terhadapnya. Ketika ibunya terbaring karena terkena berbagai penyakit,
Abu Ahmad mengurangi aktivitasnya dan mengutamakan sebagian besar waktunya
untuk ibunya dari pada untuk dirinya sendiri. Ketika masuk rumah, lebih dahulu
dia masuk ke kamar ibunya dan menghiburnya dengan kasih sayang, padahal dia
sangat lelah.
Adapun tentang kebaikannya kepada rekan-rekannya, maka ia merupakan sosok
ayah yang dirindukan, sosok paman dan saudara yang baik. Lalu terkait dengan
kemampuannya yang luar biasa dalam menilai sesorang dan hampir tidak pernah
salah, ia mampu mengetahui sifat seseorang dengan satu atau dua kata saja yang
meliputi semua kepribadiannya, meskipun tidak memiliki latar belakang tentang
diri seseorang tersebut. Beliau tidak pernah menunjukkan sikap permusuhan
meskipun terhadap lawan. Mengenai kehalusan perasaannya, mungkin banyak orang
yang tidak mengetahui bahwa Abu ahmad adalah seorang penyair yang menebarkan
kehalusan dan vitalitas meskipun syairnya hanya sedikit.
Saat beliau berada di penjara Asqalan, datanglah berita kematian anaknya yang
tertua, Ahmad, karena tenggelam. Peristiwa tersebut terjadi pada akhir tahun
90-an. Namun demikian, hal itu tidak menghalanginya untuk menyampaikan
pelajaran setiap hari kepada para ikhwan di penjara. Baru ketika malam tiba,
dia menyendiri untuk memecah ombak lautan yang telah menelan jasad si kecil
Ahmad dengan mengungkapkan kesedihannya melalui bait-bait syair yang
seolah-olah mampu memecah karang.
Adapun tentang sikap beliau yang mengutamakan teman-temanya di penjara atau
di luar penjara, hal itu telah dikenal oleh semua orang yang pernah hidup
bersamanya. Ia adalah orang yang merasakan nikmatnya membantu saudara-sudara
seperjuangan, sekaligus menolong mereka, membahagiakan mereka, bergadang untuk
mereka, serta memecahkan persoalan-persoalan mereka. Ia ibarat seorang ayah,
saudara, sosok yang berjiwa lapang dan penuh kasih sayang.
Semoga Allah merahmatimu wahai Abu Ahmad dan semoga Dia menggantimu dengan
kebaikan.
Semoga Allah merahmatimu wahai syahid dan pejuang. Semoga Allah mempertemukan
kita dalam surganya yang agung. Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un.
(warsito/berbagai sumber)

muhammad haleem
Tue, 13 Mar 2007 15:49:42 -0800
9/3/2007 5:49:17 PM
Read More… Read More… Read More…

Mengapa ada orang miskin ?

1. Partisipasi

Rakyat miskin tidak punya akses ke pembuat kebijakan. Mereka yang ngakunya wakil rakyat, lebih sering membela rakyat yang tidak miskin. karena rakyat miskin tidak dapat memberikan apa-apa kepada mereka.

2. Regulasi

Seringkali eksekutif negara ini lebih mementingkan angka-angka makro. Angka-angka yang seringkali tidak menyentuh sisi nyata kehidupan rakyat miskin. Semuanya mendewakan angka pertumbuhan. Pertumbuhan apa ? Sementara si miskin tetap miskin, bahkan makin bertambah kian hari.

3. Good Governance

Sudah bukan rahasia lagi. Akar dari kemiskinan bangsa ini karena nggak ada good governance. Korupsi terjadi dimana-mana, di segala sektor kehidupan. Mulai dari yang paling bawah sampai tingkat paling atas. Mulai yang nggak pake kerah, sampai yang pake kerah putih.

Akankah masalah kemiskinan itu dapat teratasi ?
Selamat datang para calon pembawa perubahan.
Tahun 2009, saatnya Anda memproklamirkan diri sebagai pembawa perubahan,
dan saatnya membuktikan segala omongan Anda. Read More… Read More… Read More…

Remaja Beramal, Orangtua yang Keberatan



BERBAGAI macam masalah sosial yang terjadi di sejumlah tempat di wilayah Bali setidaknya bisa menggugah rasa keprihatinan kita. Misalnya, kelaparan yang melanda krama kita di Nusa Penida akibat kemarau berkepanjangan. Pascapeledakan bom di Legian, Kuta, Sabtu (12/10) lalu. Berbagai penyakit kronis muncul dan melilit sejumlah anak yang notabene berada pada garis kemiskinan, sudah tentunya sangat memerlukan uluran tangan kita. Bagaimana reaksi generasi muda kita terhadap penomena ini?

Untuk waktu sekarang sebagian besar remaja (pelajar) boleh dibilang sudah makin terketuk dan tergugah dalam menyikapi masalah sosial yang makin banyak melanda masyarakat, khususnya di Bali ini. Berbagai kegiatan telah mereka lakukan. Seperti mengadakan kunjungan sosial ke panti asuhan (PA), penyaluran bantuan kepada warga yang dilanda kelaparan di Nusa Penida dan aksi sosial lainnya. NM Trisna Susanti, S.Psi. mengungkapkan hal tersebut dalam dialog interaktif yang digelar Wiyata Mandala bekerja sama dengan Radio Global FM 99,15 Kini Jani, Sabtu (12/10) lalu. Hadir dalam acara interaktif yang mengangkat tema ''Menggugah Generasi Muda Menyikapi Masalah Sosial Itu'', Drs. Ketut Loper Winartha (Wakasek Kesiswaan SMU 1 Denpasar), I Wayan Nika (Ketua Yayasan PA Dharma Jati), Manik Asti dan Pasek Warga Antara (siswa SMU Dharma Praja), Citra Aditya, Anisa Ramadhani, Eka Prasetyo Pengelela (siswa SLTPN 1 Denpasar) dan Edi Yasa, Messo Deina (SMUK Harapan).

Ditegaskan kembali oleh Susanti, ketertarikan remaja (pelajar) menyikapi masalah sosial kemasyarakatan seperti ini juga dapat menimbulkan rasa empati mereka. Karena itu, proses belajar itu tidak hanya pada lingkungan di sekolah saja dengan materi pelajaran yang sudah terpatok. Dengan menyikapi lingkungan sekitar kita sudah dapat memperoleh ilmu. Senada dengan Susanti, Drs. Ketut Loper Winarta mengungkapkan, peran generasi muda dalam menyikapi masalah sosial sudah cukup nampak. ''Khususnya lagi pada pelajar, kegiatan aksi sosial banyak yang mereka ikuti,'' kata Loper dengan mengambil contoh sendiri anak didiknya di SMU 1 Denpasar. Karena itu, sambungnya, dari kegiatan sosial ini tidak hanya bertujuan menggugah hati nurani, juga mendalami pendidikan budi pekerti secara tidak langsung.



Benarkah remaja sudah mengambil sikap demikian? Citra Aditya, siswi SLTPN 1 Denpasar mengatakan, tampaknya belum sepenuhnya benar. Soalnya, kata dia, remaja sekarang cenderung ingin menunjukkan kehebatannya dengan rekan yang lain seperti bagus-bagusan sepatu dan sebagainya. Namun, kalau diajak ke masalah sosial masih banyak yang pikir-pikir. Ia setuju siswa dan remaja diajarkan saling membantu keluarga tak mampu.

Ketua Yayasan Panti Asuhan Dharma Jati I Wayan Nika sangat mengharapkan akan makin tergugahnya hati para generasi muda dalam menyikapi masalah sosial. Sebagaimana disebutkan Nika, dari yayasan yang dipimpinnya sekarang ini sangatlah mengharapkan bantuan dan uluran tangan dari masyarakat untuk kelangsungan hidup anak-anak yatim yang kini sudah hampir mencapai 100 orang itu. ''Apa pun bantuan yang nantinya diserahkan dari masyarakat kami dari yayasan sangat berterima kasih,'' ungkap Nika.

Dari segi jumlah, ia menilai peran serta remaja dan masyarakat Hindu di Bali masih kurang dibandingkan dengan umat yang lain. Penyebabnya, barangkali karena umat Hindu banyak disibukkan dengan adat dan upacara agama.

Sementara Gung Derah, Pak Alit dan Pawangsa yang ikut urun rembuk pada interaktif tersebut mengatakan tak setuju siswa dilibatkan dalam kegiatan aksi sosial seperti pengumpulan sumbangan, lebih-lebih diperuntukkan bagi pelajar yang notabene tidak berpenghasilan. Menurut mereka, ada unsur dipaksa oleh gurunya. Ia justru mengeluh sebagai orangtua siswa karena sumbangan macam begini akan menjadi beban bagi orangtua siswa.

Namun, hal itu dibantah oleh Susanti. Menurut Susanti, sikap orangtua hendaknya tidaklah demikian. Malah sebaliknya, orangtualah diharapkan bisa menuntun anaknya untuk melakukan kegiatan-kegiatan amal. ''Janganlah dilihat dari besar kecilnya nilai sumbangan yang kita salurkan. Namun yang terpenting adalah rasa keikhlasan kita,'' tegas Susanti. Bahkan, ditambahkan Ketut Loper, keikutsertaan dalam kegiatan sosial seperti ini juga adalah sebuah bentuk yadnya.

Mengomentari masalah ini, Tut De Pasek Warga Antara dari SMU Dharma Praja menjelaskan, tak semua orangtua siswa yang keberatan anaknya minta uang untuk membantu sesama. Ia mengatakan, harusnya siswa yang mampu meyakinkan orangtuanya untuk mau menyisihkan sebagian penghasilan bagi orang yang memerlukan.

Secara benar

Penelepon lainnya seperti Vijay, Tatik, Pak Dewa lebih menyarankan agar sumbangan-sumbangan dari siswa tersebut agar disalurkan secara benar. Tatik mengungkapkan, banyak memiliki buku-buku pelajaran yang tak terpakai, namun tak tahu bagaimana caranya menyalurkan ke panti asuhan. Sementara Dewa mengungkapkan, pemahaman kehidupan beragama masih dianggap selesai sembahyang sudah usai. Padahal mereka juga harus ikut dalam amal. Dalam ajaran agama mana pun, kata dia, umatnya diajarkan untuk menyisihkan sedekah, ber-yadnya dan mapunia kepada yang tidak mampu. Jika ini tak dilakukan, kekayaan itu akan sia-sia. Makanya ia berpendapat anak-anak perlu dituntun beramal sejak ia remaja. * Sueca
=================================

Membangkitkan Sikap Empati
SEMUA orang sejak lahir sudah dibekali rasa empati yakni sikap merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Sikap itu tak akan tumbuh alias terpendam jika tak pernah dibangkitkan. Tinggal orangtua di rumah dan guru di sekolah mengembangkannya ke arah yang positif dan bermanfaat bagi anak itu sendiri dan lingkungan sosialnya. Terutama agar mereka memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan yang ada di sekitarnya. Apalagi, akhir-akhir ini begitu banyaknya masalah sosial yang muncul.

Pengamat psikologi dari Yayasan Adhi Mekar Indonesia (AMI) Ni Made Trisna Susanti, S.Psi. menjelaskan, kepekaan sosial penting bagi manusia untuk menggalang kebersamaan. Seperti membantu mengevakuasi korban ledakan bom di Kuta, saat terjadi bencana alam dan sebagainya. Termasuk membantu mereka yang memerlukan uluran tangan. Berbagai cara dapat dilakukan mulai dari hal-hal yang kecil. ''Membangkitkan sikap empati ini sangat perlu sejak masa anak-anak,'' ujarnya.

Untuk memupuk rasa sosial ini di sekolah sudah diberikan berbagai ekstrakurikuler seperti PMR, Pramuka, PMI, kelompok pecinta alam dan sebagainya. Ini artinya, mereka sudah didekatkan dengan kondisi lingkungannya sejak kecil. Ia menilai tumbuhnya kepekaan sosial di kalangan anak-anak maupun remaja, itu sepenuhnya tergantung dari lingkungan terdekatnya. Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah hingga di mana mereka berada.

''Kami mengenalkan kepada siswa banyaknya masalah sosial yang dihadapi teman-teman sebayanya. Di antaranya korban putus sekolah lantaran terbentur biaya, terpaksa bekerja di bawah umur dan sebagainya,'' ujar Mbak Trisna. Alumnus Fakultas Psikologi Muhamadiyah Malang tahun 1984 ini menyoroti, tak sedikit orangtua yang memiliki ambisi berlebihan. Terbukti mereka memperkosa hak-hak anak, yang sangat diperlukan untuk mendukung aspek sosial siswa. Terutama waktu bermain anak dan bersosialisasi dengan lingkungan. Sebab, jika anak hanya dipacu dengan tujuan semata-mata mengejar prestasi dalam bidang akademis, akan berdampak buruk pada perkembangan sosial anak. Salah satunya akan menghambat proses komunikasi antarmereka dalam lingkungan sosialnya. * Sueca
Read More… Read More… Read More…