Sabtu, 10 Januari 2009

BoRoBuDuR......g2


Budaya

7 Keajaiban Dunia Terbaru, Borobudur?

Siapakah bangunan yang mempunyai nilai arsitektur tertinggi sepanjang sejarah? Piramida Giza di Mesir, Tembok Besar di Cina, Taj Mahal di India, atau Candi Borobudur di Indonesia?

Pertanyaan itulah yang selama ini selalu muncul di benak kita terkait dengan penghargaan atas penamaan bangunan sebagai 7 Keajaiban Dunia. Berbagai versi yang pernah dilansir di berbagai media nasional maupun internasional semakin mengaburkan pandangan siapakah sebenarnya bangunan yang berhak menyandang penghargaan bertaraf internasional tersebut?

Tampaknya sesaat lagi masyarakat internasional akan mempunyai satu persepsi yang sama akan hal tersebut setelah diluncurkan suatu pemilihan global terbesar beberapa waktu yang lalu guna menentukan urutan bangunan di dunia yang memiliki tingkat arsitektur tinggi sebagai “Tujuh Keajaiban Dunia Terbaru”. Pemilihan tersebut diorganisir oleh suatu lembaga yang berpusat di Swiss dengan nama "New7Wonders" di mana mempunyai kegiatan di bidang pemeliharaan, pemugaran, dan promosi monumen bersejarah.

Berdasarkan laporan sementara atas pemilihan tersebut, setiap harinya sekitar 200.000 ribu orang telah melakukan pemilihan secara online melalui situs www.new7wonders.com ataupun sambungan telepon. Diperkirakan total pemilih sebelum hasil akhir diumumkan pada 7 Juli 2007 mendatang akan mencapai lebih dari 100 juta pemilih.

Proyek 7 Keajaiban Dunia Terbaru

Selama enam tahun belakangan ini telah dilakukan suatu usaha untuk membuat daftar 7 keajaiban dunia terbaru. “Proyek 7 Keajaiban Dunia” diciptakan pada tahun 1999 di Swiss oleh seorang pembuat film sekaligus petualang dunia bernama Bernard Weber yang ingin memperbaharui daftar keajaiban dunia. Pada pertengahan tahun 2005, Proyek 7 Keajaiban Dunia tersebut telah menghimpun sebanyak 177 daftar bangunan dan monumen. Setelah dilakukan pemilihan melalui internet yang mengikutsertakan lebih dari 20 juta pemilih akhirnya lembaga tersebut mengeluarkan 77 daftar keajaiban dunia yang patut untuk dikaji. Berdasarkan penilaian panel yang terdiri dari ahli bangunan bersejarah, daftar tersebut kemudian dikecilkan menjadi 21 nama bangunan.

Pemilihan ini tentunya mengundang banyak kritikan maupun harapan. Satu dari sekian kritik tersebut datang dari para ahli di Mesir yang melihat bahwa ada kemungkinan pemilihan ini hanya merupakan promosi pribadi yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh aspek keuntungan semata di mana pemilihan tidak didasarkan sepenuhnya pada basis ilmiah.

Namun di sisi lain, dukungan terhadap pemilihan ini juga cukup besar mengingat bahwa berbagai bangunan keajaban dunia sebelumnya sudah banyak yang hilang atau rusak berat. Selain itu proses pemilihan juga dianggap demokratis karena dilakukan dengan berbagai publikasi secara besar-besaran yang mengundang para pemilih dari seluruh penjuru dunia untuk turut berpartisipasi, sehingga hal ini memunculkan inspirasi di berbagai negara untuk mendiskusikan kembali keberadaan berbagai bangunan bersejarah. Bahkan sebagian besar hasil pemasukan yang akan diterima dalam proyek tersebut akan digunakan untuk mendanai pemeliharan bangunan bersejarah di seluruh dunia.

Candi Borobudur?

Lalu bagaimana dengan nasib Candi Borobudur, bangunan yang didirikan pada tahun 800-an Masehi di bawah pemerintahan wangsa Syailendra, yang selama ini masih diyakini oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia? Jika kita telusuri lebih mendalam, ternyata penghargaan yang disandang Candi Borobudur sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia hanyalah penghargaan yang baru diusung dari dalam negeri saja. Hampir kebanyakan buku pelajaran pada tingkat sekolah dasar, media cetak dan elektronik nasional, pemerintah pusat hingga daerah, senantiasa mempromosikan bahwa Candi Borobudur merupakan satu dari 7 keajaiban dunia. Hal ini dilatarbelakangi bahwa UNESCO masih menetapkan objek wisata budaya tersebut sebagai warisan dunia. Namun pada kenyataannya selama ini, komunitas masyarakat dunia hanyalah memandang Candi Borobudur sebagai “The Forgotten Wonders”.

Tentunya hal ini patut menjadi kajian kita bersama sebab sebenarnya Candi Buddha terbesar di dunia tersebut telah menjadi inspirasi dibangunnya Angkor Wat di Kamboja yang kini justru menjadi salah satu kandidat dari 7 keajaiban dunia terbaru. Sebagaimana kita ketahui bersama, berbagai program untuk pemugaran dan pelestarian Candi Borobudur pun sebenarnya sudah dilakukan, namun jikalau Borobudur tetap ingin mendapat pengakuan dari masyakat internasional sebagai bangunan bersejarah dengan tingkat arsitektur tinggi, sepertinya harus pula diimbangi dengan promosi menyeluruh kepada dunia luar. (pmf/new delhi)

Daftar ke-21 kandidat “7 Keajaiban Dunia Terbaru” tersebut, yaitu:
1. Acropolis
2. The Alhambra di Granada
3. Great Wall di China
4. Eiffel Tower di Paris
5. Christ the Redeemer di Rio de Janiero
6. Statue of Liberty di New York
7. Haghia Sophia di Istanbul
8. Machu Piccu di Peru
9. Kiyomizu Temple di Kyoto
10. Colosseum di Rome
11. Kremlin di Moscow
12. The City of Timbuktu di Mali
13. Sydney Opera House
14. The Pyramids di Egypt
15. Angkor Wat di Cambodia
16. Ruins of Chichen Itza di Mexico
17. Neuschwanstein Castle di Germany
18. Easter Island Statues
19. Petra di Jordan
20. Stonehenge di England
21. Taj Mahal di Agra, India
Read More… Read More… Read More…

0 komentar: