Sabtu, 10 Januari 2009

keRuGIan IntERnet,,,,,,,,!!%

Cyber Crime Merugikan USD100 Miliar per Tahun

Cyber bandit (Ilustrasi: Corbis)

PRANCIS - Kejahatan internet sudah menimbulkan kerugian sebesar krisis finansial. Modus operandi pun semakin berkembang seiring kemajuan teknologi. Pengguna internet harus meningkatkan kewaspadaan.

Penelitian Organization for Security and Cooperationin Europe (OSCE) mengungkap, kejahatan internet (cyber crime) menimbulkan kerugian global hingga USD100 miliar pada 2008.

"Para penjahat menjadi semakin pintar. Mereka itu sepuluh hingga seratus kali lebih pintar daripada kita. Karena itu, kita membutuhkan lebih banyak ahli internet untuk memberantas cyber crime," ujar Senior Program Officer OSCE Kilian Strauss.

Strauss menjelaskan, para penjahat mampu mengeruk keuntungan sekaligus menimbulkan kerugian sedemikian besar karena mereka lihai memanfaatkan celah hukum sekaligus mengeksploitasi kelalaian korban.

Melalui internet, Strauss menyebutkan, para penjahat tidak hanya mampu mencuri data finansial korban, juga memata-matai korban, dan bahkan memanfaatkan korban untuk melakukan pencucian uang haram (money laundering).

"Kami membutuhkan kerja sama multilateral untuk memberantas cyber crime global. Sebab, kerugian yang ditimbulkan cyber crime sudah sama besar dengan kerugian yang ditimbulkan krisis finansial yang berlangsung saat ini," sebut Executive Director United Nations Office on Drugs and Crime Antonio Maria Costa.

Costa menegaskan, kejahatan internet tidak hanya menjadi ancaman bagi pribadi-pribadi pengguna internet. Namun, sudah menjadi ancaman nasional. Sebab, perekonomian negara bisa ambruk gara-gara cyber crime.

Presiden Interpol Khoo Boon Hui menambahkan, para penjahat kini bahkan mulai melakukan pemerasan secara online. Modus operandinya, penjahat mengaku berhasil mencuri data sensitif perusahaan. Kemudian penjahat memaksa perusahaan menebus dengan sejumlah uang atau data itu disebar kepada publik.

Peringatan OSCE, PBB, dan Interpol tersebut selaras dengan kecemasan para produsen solusi sekuriti. Symantec Corp menemukan, aktivitas jual-beli informasi curian di pasar gelap online akhir-akhir ini meningkat dan harga informasi-informasi curian itu pun menguat.

Symantec mengungkapkan, nilai perdagangan barang dan jasa di pasar gelap online pada saat ini mencapai USD276 juta per tahun. Informasi kartu kredit curian adalah produk yang paling banyak diperdagangkan di sana, yaitu mewakili 31% dari total penjualan. Pada saat ini, nomor kartu kredit curian diperdagangkan seharga USD0,10 hingga USD25 per kartu.

Limit rata-rata dari kartu-kartu curian itu adalah USD4.000. Seluruh kartu kredit curian itu dapat digunakan untuk berbelanja hingga USD5,3 miliar.

Ketika dicermati, harga informasi kartu kredit curian itu pada saat ini ternyata lebih mahal daripada awal tahun ini. Pada saat itu, harga informasi kartu kredit curian anjlok hingga USD0,01 karena suplai melimpah ruah.

Namun, harga informasi kartu kredit curian pada saat ini masih lebih rendah daripada tahun silam. Sebab, pada tahun silam harga informasi kartu kredit curian paling murah masih berkisar USD0,40 per buah. Ini adalah tanda bahwa suplai informasi kartu kredit curian masih melimpah.

Symantec menjelaskan, suplai informasi kartu kredit curian menjadi melimpah karena mudah didapatkan. Informasi itu pun menjadi produk paling banyak diperdagangkan karena mudah digunakan untuk melakukan kejahatan online.

Setelah kartu kredit, informasi peringkat kedua yang paling banyak diperdagangkan adalah informasi rekening bank. Informasi itu mewakili 20% dari total perdagangan pasar gelap. Harga informasi rekening bank curian berkisar . Saldo rata-rata dari rekening bank itu adalah USD40.000.

USD10 hingga USD1.000


Symantec memperkirakan, saldo total seluruh rekening bank tersebut tidak kurang dari USD1,7 miliar. (sindo//jri)

Read More… Read More… Read More…

0 komentar: