Sabtu, 10 Januari 2009

Cerita Tentang Gereja Bleduk,,,,,,

Gereja Blenduk, bangunan bersejarah dengan arsitektur menawan

Ditulis oleh vrawxz di/pada April 27, 2008

Pernah ketika saya berkunjung ke Kota Semarang pada suatu acara. Perjalanan tersebut membuatsaya terkesima akan keindahan kota Semarang. terutama pada bangunan bangunan tua yan bersejarah. Salah satunya adalah Gereja Blenduk. Blenduk bukanlah nama asli dari gereja itu. Masyarakat sekitar menyebut demikian karena bentuk atap dari gereja tersebut berbeda dari gereja pada umumnya. Atap gereja tersebut berbentuk bulat, dan merupakan satu satunya gereja di dunia yang memiliki design bulat seperti itu.

Nama gereja itu sebenarnya ialah Gereja Protestan di Indonesia Bag. Barat (GPIB) Immanuel Semarang, terletak di jalan Letjen.Soeprapto 32. Gereja yang indah ini merupakan tempat beribadah komunitas masyarakat Semarang. Merupakan gereja Kristen tertua di Jawa Tengah. Dibangun tahun 1753 dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Mempunyai dan di dalakubah besar dilapisi perunggumnya terdapat sebuah Orgel Barok. Arsitektur didalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani.
Posisi bangunan ini menghadap ke Selatan. Lantai bangunan hampir sejajar dengan jalan di depannya. Atap bangunan berbentuk kubah dengan penutupnya lapisan logam yang dibentuk oleh usuk kayu jati. Di bawah kubah terdapat lubang cahaya yang menyinari ruang dalam yang luas . Pada sisi bangunan, Timur, Selatan dan Barat terdapat portico bergaya Dorik Romawi yang beratap pelana. Gereja ini memiliki dua buah menara dikiri kanan. Menara ini beratap kubah kecil. pintu masuk merupakan pintu ganda dari panel kayu.

Menurut salah satu jemaat GPIB yang biasa disapa bapak Noya, Gereja Mbelenduk telah mengalami banyak perubahan sejak pembangunan awal. Mula-mula Gereja di bangun pada tahun 1753, berbentuk rumah panggung Jawa, dengan atap yang sesuai dengan arsitektur Jawa. Pada tahun 1787 rumah panggung ini dirombak total. Pada tahun 1894, gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W.Westmas dengan bentuk seperti sekarang ini. Yaitu dengan dua menara dan atap kubah. Keterangan mengenai Wilde dan Wetmas tertulis pada kolom di belakang mimbar. Bapak Noya menambahkan, pada renovasi terakhir gereja ini bernama Couple Cerk. Nama tersebut diambil dari dua bentuk menara yang beratap kubah.

Gereja itu merupakan bangunan cagar budaya di Kota Semarang. Kota Semarang memang merupakan Kota Cagar Budaya yang harus selalu dilindungi keberadaan bangunan bersejarahnya. semoga bangunan ini dapat terus berdiri dengan kokoh dan menjadi daya tarik dunia untuk berkunjung ke Indonesia.

Read More… Read More… Read More…

0 komentar: